dc.contributor.author | Firmansyah, Raden Hilman | |
dc.date.accessioned | 2019-01-17T04:06:00Z | |
dc.date.accessioned | 2020-03-07T07:08:49Z | |
dc.date.available | 2019-01-17T04:06:00Z | |
dc.date.available | 2020-03-07T07:08:49Z | |
dc.date.issued | 1/17/2019 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ekuitas.ac.id/handle/123456789/553 | |
dc.description | Keseimbangan lini merupakan pendekatan yang menggabungkan beberapa pekerjaan kedalam stasiun-stasiun kerja dengan tujuan meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin dengan kewajiban yang harus dipenuhi. Perusahaan perlu melakukan perhitungan keseimbangan lini agar proses produksi dapat berjalan efektif dan efisien, serta terhindar dari waktu menganggur akibat kemacetan. Penempatan fasilitas yang buruk merupakan permasalahan yang menimbulkan terjadinya gerakan balik. Untuk memperoleh tata letak fasilitas yang baik, perusahaan perlu melakukan analisis keterkaitan kegiatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah stasiun yang dibutuhkan dalam proses kerja dengan perhitungan line balancing menggunakan data uraian tugas beserta waktu, lalu mengetahui tingkat keterkaitan kegiatan dengan menggunakan metode activity relationship chart berlandaskan derajat serta alasan kedekatan pada pabrik CV. Hidup Baru.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa dengan menggunakan 2 stasiun kerja, perusahaan dapat memperoleh rata-rata efisiensi lini sebesar 83,75% dengan kelancaran relatif sebesar 195. Lalu dengan menerapkam keterkaitan kegiatan, perusahaan dapat meminimumkan angka momen perpindahan dari 363.342,6 meter menjadi 214.554,3 meter dengan memperoleh tata letak yang baru dan terhindar dari gerakan balik | en_US |
dc.description.abstract | Raden Hilman Firmansyah - NPM : A10140230 ;
Pembimbing : Dr. Anton Mulyono Azis, SE., MT.
Keseimbangan lini merupakan pendekatan yang menggabungkan beberapa pekerjaan kedalam stasiun-stasiun kerja dengan tujuan meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin dengan kewajiban yang harus dipenuhi. Perusahaan perlu melakukan perhitungan keseimbangan lini agar proses produksi dapat berjalan efektif dan efisien, serta terhindar dari waktu menganggur akibat kemacetan. Penempatan fasilitas yang buruk merupakan permasalahan yang menimbulkan terjadinya gerakan balik. Untuk memperoleh tata letak fasilitas yang baik, perusahaan perlu melakukan analisis keterkaitan kegiatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah stasiun yang dibutuhkan dalam proses kerja dengan perhitungan line balancing menggunakan data uraian tugas beserta waktu, lalu mengetahui tingkat keterkaitan kegiatan dengan menggunakan metode activity relationship chart berlandaskan derajat serta alasan kedekatan pada pabrik CV. Hidup Baru.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa dengan menggunakan 2 stasiun kerja, perusahaan dapat memperoleh rata-rata efisiensi lini sebesar 83,75% dengan kelancaran relatif sebesar 195. Lalu dengan menerapkam keterkaitan kegiatan, perusahaan dapat meminimumkan angka momen perpindahan dari 363.342,6 meter menjadi 214.554,3 meter dengan memperoleh tata letak yang baru dan terhindar dari gerakan balik. FULLTEXT https://ponselharian.com/OrHXnt | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | STIE Ekuitas | en_US |
dc.relation.ispartofseries | SM;02131 | |
dc.subject | Gerakan Balik | en_US |
dc.subject | Keseimbangan Lini | en_US |
dc.subject | Keterkaitan Kegiatan | en_US |
dc.title | Analisis Tata Letak Fasilitas Dengan Penyeimbang Lini Perakitan Dan Activity Relationship Chart(Studi Kasus Pabrik CV. Hidup Baru Bandung) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nidn | NIDN0428117305 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI61201#Manajemen S1 | |
dc.identifier.nim | NIMA10140230 | |