Pengaruh Arus Kas Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Subsektor Kontruksi Dan Bangunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2018)
Abstract
Salah satu perusahaan jasa subsektor kontruksi dan bangunan yang terdaftar di BEI periode 2013-2018 terindikasikan mengalami penurunan tingkat likuiditas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh arus kas dan perputaran modal kerja terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan jasa subsektor kontruksi dan bangunan yang terdaftar di BEI periode 2013-2018. Pengukuran arus kas yaitu dengan mengakui arus kas masuk saat kas diterima walaupun belum tentu telah dihasilkan, dan mengakui arus kas keluar saat dibayarkan walaupun belum tentu telah terjadi. Oleh karena itu, arus kas melaporkan ukuran arus kas untuk tiga aktivitas utama dalam aktivitas usaha yang digunakan sebagai proksi arus kas, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perputaran modal kerja diukur menggunakan perbandingan penjualan bersih dengan modal kerja rata-rata. Dan tingkat likuiditas diukur menggunakan current ratio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan jasa subsektor kontruksi dan bangunan periode 2013-2018.Sampel penelitian berjumlah sembilan perusahaan jasa subsektor kontruksi dan bangunan yang dipilih menggunakan purposive sampling selama periode penelitian. Metode dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS versi 25 untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial, arus kas operasi, investasi dan pendanaan tidak berpengaruh terhadap tingkat likuiditas (current ratio), sedangkan perputaran modal kerja berpengaruh negatif secara signifikan terhadap tingkat likuiditas (current ratio). Hasil secara simultan variabel arus kas dan perputaran modal kerja berpengaruh terhadap tingkat likuiditas (current ratio).